Beberapa musisi dengan kualitas bagus tidak seluruhnya bisa menjadi populer atau terkenal, sebabnya karena banyak alasan tapi utamanya adalah karena mereka tidak diberi banyak kesempatan untuk tampil diatas panggung. Lalu mengapa hal itu bisa terjadi padahal kualitas mereka sudah mumpuni? Hal itu karena promotor hanya menginginkan musisi dengan jiwa entertainer untuk tampil. Alasannya? tentu saja agar tikt yang dijual laku terjual dengan harga mahal.
Perlu kalian ketahui audiens datang untuk melihat kalian melakukan hal-hal yang mereka inginkan, atau sekedar mendengar kalian bermain. Lihatlah harga tiket yang keterlaluan bahwa nama besar seniman sangat berpengaruh pada sebuah konser. Dengan jumlah yang bisa kalin habiskan untuk melihat mereka di atas panggung, kalian sebenarnya bisa membeli seluruh katalog CD mereka. Tapi mengapa konser tetap laris manis dan menjadi daya tarik tersendiri?
Itu karena fans ingin mendapatkan pengalaman intim berada di kamar yang sama dengan artis favorit mereka. Pengalaman menonton konser tak bisa tergantikan dengan mendengar musik melalui headphone atau stereo mobil. Lihatlah The Beatles pada masa kejayaannya, mereka mengenakan pakaian yang cocok dan potongan rambut yang mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota band. Selain itu, setiap Beatle memiliki persona sendiri. Apakah dengan begitu mereka berarti melakukan pertunjukan yang berlebihan? Tentu saja tidak.
Sebab hal itu menunjukkan bahwa mereka memiliki kecakapan pertunjukan. Apakah The Beatles terlalu berlebihan ketika mereka tampil dengan ekspresi wajah yang aneh? jelas itu bukan sebuah keanehan karena dalam diri mereka tertanam jiwa entertainer. Bayangkan jika kalian tampil tanpa senyuman dan kurang atraktif, apakah penonton akan memberikan perhatiannya? tentu saja tidak. Mulai sekarang cobalah untuk bukan hanya meningkatkan kualitas namun mempelajari caranya menghibur ornag, bermain sandiwara layaknya entertainer. Beli keyboard, drum atau gitar dan tingkatkan kecerdasan kinerja agar bisa mewujudkan harapan penonton.